Sampurasun.
Apa kabare Sedulur Harian Cirebon ?
Semoga dalam keadaan sehat ya.
Okeee, kali ini admin mau share tentang Cirebon : Kota yang Kaya dengan Keragaman Etnis. (Versi Berita Harian Cirebon)
Silahkan dikoreksi kalau ada salah, atau boleh juga menambahkan informasi yang belum ada, tentunya di kolom komentar ya. ^_^
Cirebon : Kota yang Kaya dengan Keragaman Etnis
Berikut adalah 7 suku di Cirebon :
1. Suku Cirebon :
Suku Cirebon adalah kelompok etnis keurunan jawa cirebonan (rumpun jawa banyumasan) yang tersebar di sekitar wilayah Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon[2]. Suku Cirebon adalah kelompok etnis keturunan Jawa Cirebonan yang tersebar di sekitar wilayah Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon.Suku Cirebon memiliki pengaruh dialek yang luas hingga ke pesisir utara Cirebon dan Indramayu serta sebagian Subang, Karawang hingga Bekasi. Dialek Jagapura bisa dicerna dengan mudah oleh masyarakat Indramayu, Subang, Karawang daripada oleh masyarakat Cirebonnya sendiri. Suku Cirebon juga memiliki pengaruh bahasa Jawa Sansekerta dan dipengaruhi sekitar 80% kosakatanya oleh bahasa tersebut. Suku Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan menjadi bagian dari peninggalan sejarah Kabupaten Cirebon. Selain itu, suku Cirebon juga memiliki keraton yang menjadi bagian dari peninggalan sejarah Kabupaten Cirebon. Suku Cirebon juga dikenal dengan kuliner khasnya, seperti terasi dan petis Cirebon yang banyak disukai dan hingga kini masih menjadi oleh-oleh khas dari Kota Udang. Suku Cirebon memeluk agama Islam dan bahasa yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah Bahasa Jawa mayoritas digunakan dalam percakapan Arab dan China yang mereka sebut sebagai Bahasa Cirebonan atau Bahasa Jawa Dialek Cirebon.
2. Suku Jawa :
Suku Jawa adalah suku etnis yang tersebar di sekitar wilayah Jawa, termasuk di Cirebon[2]. Mayoritas penduduk Cirebon adalah suku Jawa. Mereka memiliki budaya dan bahasa Jawa, namun dengan ciri khas dialek Cirebon yang membedakannya dari dialek Jawa di wilayah lain. Beberapa contoh ciri khas dialek Jawa Cirebon melibatkan perbedaan dalam pengucapan, kosakata, dan tata bahasa.
3. Suku Melayu :
Suku Melayu adalah suku etnis yang tersebar di sekitar wilayah Melayu, termasuk di Cirebon[2]. Sebagian besar suku Melayu di Cirebon biasanya berasal dari pernikahan campuran atau migrasi. Suku Melayu di Cirebon tidak membentuk mayoritas penduduk, dan keberadaan mereka mungkin berasal dari sejarah perhubungan dan perdagangan yang luas di wilayah tersebut. Wilayah Cirebon, sebagai pelabuhan penting di masa lalu, telah menjadi pusat pertemuan berbagai kelompok etnis.
4. Suku Sunda :
Suku Sunda adalah suku etnis yang tersebar di sekitar wilayah Sunda, termasuk di Cirebon[2]. Cirebon, sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia, memiliki mayoritas penduduk suku Jawa. Meskipun mayoritas adalah suku Jawa, terdapat juga keberagaman etnis dan beberapa kelompok etnis Sunda di Cirebon. Kehadiran suku Sunda di Cirebon dapat disebabkan oleh pernikahan campuran, migrasi, atau faktor-faktor sejarah dan budaya lainnya. Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang memiliki kebudayaan, bahasa, dan tradisi khas di wilayah Jawa Barat. Sementara mayoritas penduduk Cirebon mungkin mengidentifikasi diri mereka sebagai suku Jawa, keberadaan suku Sunda menambah keragaman budaya di kawasan tersebut.
5. Suku China :
Suku China adalah suku etnis yang tersebar di sekitar wilayah China, termasuk di Cirebon[2]. Cirebon, seperti wilayah-wilayah lain di Indonesia, memiliki sebagian penduduk keturunan Tionghoa atau suku Tionghoa. Orang Tionghoa di Cirebon dapat berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pernikahan campuran, migrasi sejarah, dan keterlibatan dalam perdagangan. Orang Tionghoa di Indonesia umumnya memiliki warisan budaya dan tradisi yang kaya. Mereka bisa terlibat dalam berbagai sektor ekonomi dan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di daerah mereka. Meskipun di Indonesia secara umum ada penduduk Tionghoa, identitas etnis dan budaya mereka cenderung terintegrasi dengan masyarakat lokal. Ini menciptakan keberagaman budaya yang memperkaya dan memperkukuh identitas nasional Indonesia.
6. Suku Arab :
Suku Arab adalah suku etnis yang tersebar di sekitar wilayah Arab, termasuk di Cirebon[2]. Suku Arab di Cirebon, seperti di wilayah-wilayah lain di Indonesia, mungkin ada dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan suku-suku mayoritas seperti Jawa atau Sunda. Sejarah migrasi dan interaksi budaya di Indonesia menciptakan masyarakat yang beragam, termasuk keberadaan kelompok etnis Arab di beberapa wilayah. Suku Arab di Indonesia, termasuk Cirebon, dapat datang dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya mungkin memiliki akar sejarah dalam perdagangan atau kegiatan ekonomi, sementara yang lain mungkin tiba melalui pernikahan campuran atau hubungan keluarga. Kelompok etnis Arab di Indonesia umumnya telah berintegrasi dengan masyarakat lokal dan ikut serta dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia.
7. Suku Lainnya :
Selain suku-suku di atas, Cirebon juga memiliki suku lainnya yang tersebar di sekitar wilayah daerah ini, termasuk suku banyumasan, suku cirebonan, dan lainnya[2]. Selain suku Jawa, Sunda, Tionghoa, dan Arab, terdapat juga beberapa kelompok etnis lain yang dapat ditemui di Cirebon. Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar penduduk di Cirebon umumnya berasal dari suku Jawa.
Beberapa kelompok etnis Betawi, yang memiliki akar di Jakarta dan sekitarnya, juga dapat ditemui di Cirebon karena adanya mobilitas penduduk antar kota.
Meskipun suku Banten umumnya lebih banyak ditemui di wilayah Provinsi Banten, beberapa kelompok etnis Banten juga dapat ditemui di sekitar Cirebon.
Ada juga beberapa kelompok etnis minoritas lainnya yang mungkin ada di Cirebon, baik karena alasan historis, ekonomi, atau lainnya.
Suku-suku di Cirebon memiliki berbagai dialek, agama, dan budaya yang menjadi ciri khas mereka. Mereka memiliki keragaman etnis yang kaya, yang memberikan warna dan keanekaragaman budaya di kota ini[2].
Naaah itu dia Cirebon : Kota yang Kaya dengan Keragaman Etnis yang perlu Sedulur Harian Cirebon ketahui.
Semoga postingan ini bermanfa’at ya.
Terimakasih.
Penulis [Fajar Bahari]
Citations:
Komentar
Posting Komentar